Pencopotan Region Head PTPN IV Regional 6 Terkesan Penuh Misteri
0 menit baca
CAMERAJURNALIS.COM, KOTA LANGSA, ACEH - Pencopotan dan Pergantian Region Head (RH) PTPN-IV Regional 6 Kebun Baru Langsa terkesan sangat tertutup (terkesan penuh misteri), pasalnya sudah sekian lama adanya pergantian Pimpinan Perusahaan ber-Plat Merah (BUMN) tersebut namun banyak masyarakat yang tidak mengetahuinya, bahkan yang lebih mirisnya lagi karyawan perusahaan itu sendiri tidak mengetahuinya adanya pencopotan dan pergantian pucuk pimpinan perusahaan dimaksud.
Hal itu dikatakan, Ketua Forum Peduli Rakyat Miskin (FPRM) Aceh, Tengku Nasruddin, kepada awak media saat ngopi bareng disalah satu cafe seputaran Kota Langsa, (21/07/2025).
Menurut nya, dicopotnya Region Head PTPN IV Regional 6, Syahriadi Siregar, dan diganti dengan Yudhi Cahyadi sebagai Caretaker Region Head yang berasal dari PTPN-III Sumut sudah lebih tiga minggu menjabat di Kebon Baru, namun masih banyak masyarakat yang belum memperoleh informasi yang akurat.
Dijelaskan Nasruddin lagi, kedatangan secara khusus Direktur Utama PalmCo, Djatmiko K. Sentosa, ke Kebon baru Langsa, pada Jum'at (04 Juli 2025) secara rahasia dan terkesan datang untuk "mengadu domba sesama Karyawan".
Apalagi kedatangan Djatmiko, kembali memicu konflik baru setelah menantang kebijakan dan kearifan lokal. Tentunya bakal menimbulkan konfrontasi menjurus aksi kekerasan. Apalagi dengan pongahnya menantang dan mengangkangi Keputusan Gubernur Aceh serta rekomendasi DPR Aceh, ungkap pak Nas.
Seperti itulah "misteri" hengkangnya Region Head PTPN-IV Regional 6 Langsa beberapa minggu lalu dan diganti orang baru dengan meninggalkan coreng muka di paras Gubernur Aceh dan DPR Aceh sebagai perwakilan rakyat Aceh", sebut Nasruddin.
Mengakhiri pembahasan, Ketua Forum Peduli Rakyat Miskin memaparkan bahwa, masyarakat dari 4 Kabupaten dalam kawasan Perkebunan Milik Negara tetap menuntut serta menekankan, kepada Ketua Umum (Ketum) dan Sekretaris Umum (Sekum) SP-BUN PTP N-1, harus komitmen dengan perjuangan putra - putra Aceh yang telah dizolimi selama belasan tahun ini. Ingat..! Jangan khianati masyarakat Aceh.
Hal ini sesuai dengan surat permohonan sebelumnya dari SP-BUN PTPN- I dan Surat Keputusan Gubernur Aceh serta Rekomendasi DPRA, dengan mencantumkan beberapa nama orang yang di anggap layak menggantikan (RH) maupun SEVP Opaeration.
"Dalam surat tersebut juga menggaris bawahi tidak diakomodir oleh pimpinan manajemen PTPN IV atas keputusan dan rekomendasi diatas", pungkas Ketua FPRM Aceh, Nasruddin dengan nada tegas.
(junaidy)