Siapa Temukan Jejak Kitab Idharul Haq Akan Diberikan Hadiah Uang Rp, 100 Juta
0 menit baca
CAMERAJURNALIS.COM, ACEH TIMUR - “Kitab Idharul Haq itu sebagai central sejarah kerajaan Peureulak, dan bagi siapa saja yang mendapatkan kitab itu dalam versi aslinya itu akan kita berikan hadiah Rp100 juta rupiah,” ujar Bupati Aceh Timur Iskandar Al-Farlaky saat menggelar acara zikir dan do'a bersama sekaligus menyantuni anak yatim dalam helatan Haul Sultan Alaiddin Sayid Maulana Abdul Aziz Syah yang ke- 1223 Hijriah Kamis(10/07/2025) di komplek makam Sultan Alaiddin Sayid Maulana Abdul Aziz Syah, Desa Bandrong, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur.
Dalam amanatnya, Bupati meminta agar masyarakat tidak boleh melupakan tentang sejarah pertama masuknya Islam di Asia Tenggara, yang dimulai dari Bandar Khalifah, Peureulak, Aceh Timur.
Ianya juga menaruh harapan besar kepada pemerintah pusat, dan bertekad akan memugar kembali tempat peradaban Islam pertama di Asia Tenggara tersebut agar lebih baik lagi. Untuk itu ia telah mengajukan proposal kepada kementerian terkait untuk melakukan pemugaran situs sejarah Islam ini.
Terkait sejumlah rencana pembangunan di situs sejarah kerajaan Peureulak itu, Bupati juga meminta agar tokoh dan masyarakat setempat untuk duduk dan berembuk, supaya nantinya ketika dibangun oleh pemerintah itu dapat dijaga dan digunakan dengan maksimal.
Begitupun dengan upaya promosi yang dilakukan, Al-Farlaky meminta kepada siapa saja yang menemukan jejak kitab Idharul Haq sebagai petunjuk central sejarah kerajaan Peureulak, akan diberikan bonus Rp100 juta.
"Kitab Idharul Haq Fi Mamlakatil ini merupakan dokumen tertua karangan Abu Ishak Al-Makarani Sulaiman Al-Pasy. Kitab ini memuat tentang kerajaan Islam di Perureulak, yang menjadi salah satu bukti sejarah, yang belum ditemukan hingga saat ini", sebut Iskandar Al- Farlaky.
Menurut Bupati Aceh Timur itu, sejarah pertama masuknya Islam yang dimulai dari Bandar Khalifah ini harus diketahui oleh dunia, seperti negara – negara yang ada di Asia Tenggara, dan tidak boleh dilupakan oleh generasi berikutnya.
“Seperti sejarah Zawiyah Cot Kala, itu merupakan cikal bakal Dayah pertama di Asia Tenggara, dan letaknya yakni di Bayeun, Aceh Timur. Dayah Cot Kala adalah Dayah pertama di Asia Tenggara, pusat pendidikan pertama ini letaknya di Bayeun,” urai Bupati, Al-Farlaky.
Sejarah pertama masuknya Islam di Aceh Timur khususnya di Peureulak ini, menurut Al-Farlaky harus di lestarikan, agar diketahui oleh generasi berikutnya. Untuk itu ia turut menantang masyarakat terutama para pegiat media sosial agar dapat membuat konten-konten yang menarik tentang situs sejarah dan kompleks makam Sultan yang ada itu, dan akan diberikan hadiah ataupun uang kepada para konten kreator yang memiliki follower banyak.
Untuk menjaga sejarah kerajaan Peureulak ini, Bupati Aceh Timur juga akan membuat film dokumenter 2026 mendatang, ini merupakan salah satu upaya untuk memugar kembali ingatan generasi kedepan tentang sejarah dan peradaban Islam yang pernah ada di Aceh Timur.
“Kepada para konten kreator saya tantang untuk membuat konten dan menviralkan tentang situs kerjaan Islam, dan akan saya berikan uang,” tambah Bupati Al-Farlaky, yang saat itu mendapatkan applaus dari para tamu yang hadir.
Sebelumnya, kegiatan zikir dan doa bersama turut dilantunkan oleh para jamaah yang hadir di lokasi ini, acara kemudian dilanjutkan dengan tausiah oleh Tgk H Anwar Usman, santunan anak yatim, sekaligus dilakukan peusijuk Bupati dan Wakil Bupati, serta melakukan ziarah ke makam Sultan dan diakhiri dengan makan bersama.
Selain Bupati Aceh Timur, dan Wakil Bupati Aceh Timur, T. Zainal Abidin juga dihadiri oleh Tgk H Anwar Usman (Abiya Kuta Krueng) sebagai pengisi tausiah, serta dari unsur Forkopimda, para kepala SKPD, Camat, tokoh masyarakat serta tamu undangan lainnya.
(Junaidy/toBagoes.Aceh)