LMP Bangka Warning Paslon : Stop Fitnah, Stop SARA, Waktu Adu Gagasan Telah Tiba!

Header Menu



LMP Bangka Warning Paslon : Stop Fitnah, Stop SARA, Waktu Adu Gagasan Telah Tiba!

RISWANDI
Rabu, 09 Juli 2025

CAMERAJURNALIS.COM, BANGKA – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah Ulang (Pilkada Ulang) Kabupaten Bangka yang akan digelar pada 27 Agustus 2025, dinamika politik di tengah masyarakat mulai terasa hangat. Namun demikian, Sekretaris Laskar Merah Putih (LMP) Kabupaten Bangka, Ryan Fabryan Taufani, mengingatkan seluruh kandidat dan tim sukses untuk tidak lagi menggunakan pendekatan politik lama yang sarat dengan konflik dan adu strategi kotor.

“Sudah saatnya kita tinggalkan model Pilkada lama yang penuh dengan adu domba, saling menjelekkan, memainkan isu-isu liar seperti SARA, hoaks, fitnah, atau serangan personal,” tegas Ryan dalam keterangannya, Selasa (9/7/2025).

Ia menambahkan, bahwa Pilkada adalah ajang demokrasi yang mestinya menjadi ruang adu gagasan dan keteladanan pemimpin, bukan arena peperangan yang menghalalkan segala cara untuk menjatuhkan lawan. Menurutnya, strategi saling menjatuhkan hanya akan merusak citra demokrasi dan memecah belah masyarakat Bangka yang selama ini hidup rukun dalam keberagaman.

“Pilkada ini arena tempur, betul. Tapi tempur secara elegan, dengan strategi yang mendidik rakyat, bukan menipu. Menangkan hati rakyat Bangka dengan gagasan, bukan dengan trik-trik kotor,” ujarnya.

Ryan juga menekankan pentingnya kesadaran bersama di antara para pasangan calon (paslon) dan tim pendukung untuk saling mengingatkan satu sama lain agar tetap menjaga etika politik. Ia mendorong agar kampanye ke depan lebih menitikberatkan pada adu visi-misi dan program kerja yang realistis, progresif, dan menyentuh kebutuhan masyarakat.

Dalam Pilkada Ulang Bangka 2025 ini, terdapat lima pasangan calon yang dipastikan akan bersaing. Mereka disebut Ryan sebagai putra-putra terbaik daerah yang memiliki kapasitas dan rekam jejak masing-masing. Karena itu, masyarakat diminta untuk menjadi pemilih cerdas, tidak mudah terpengaruh oleh provokasi maupun informasi yang belum terverifikasi.

“Kita ingin melahirkan pemimpin Bangka yang benar-benar lahir dari proses demokrasi yang bersih dan beradab. Jangan karena ambisi politik, kita gadaikan nilai-nilai kebersamaan dan persatuan masyarakat kita sendiri,” tutup Ryan.