CAMERAJURNALIS.COM, MAKASSAR - Universitas Handayani Makassar kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan meluluskan mahasiswa tanpa skripsi, melainkan melalui program Magang Riset yang diakui setara dengan tugas akhir. Kebijakan inovatif ini menjadi wujud nyata transformasi pendidikan tinggi yang adaptif terhadap kebutuhan dunia industri dan riset nasional, Jum'at (16/05/2025).
Sebanyak delapan mahasiswa Program Studi Teknik Informatika dinyatakan lulus setelah menyelesaikan magang riset di dua institusi nasional, yakni Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bandung dan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPN Jatim).
Mahasiswa yang menjalani program magang riset di BRIN Bandung adalah:
Mahabintang Pallawabonang
Amirul Mukmin
Wahyu Ramadhan Arianto
Muh. Adnan
Ahmad Abrar
Sementara itu, mahasiswa yang mengikuti magang riset di UPN “Veteran” Jawa Timur adalah:
Moehammad Riyadh Arifin
Dian Dwi Ariani
Andi Lulu Fakhirah
Seluruh mahasiswa tersebut telah menyelesaikan proyek riset di bawah bimbingan peneliti dan dosen pembimbing lapangan, serta memenuhi seluruh kriteria penilaian akademik yang ditetapkan oleh universitas.
Program magang riset dirancang untuk memberikan mahasiswa pengalaman langsung di lingkungan penelitian, sekaligus memperluas jejaring profesional mereka di luar kampus. Inisiatif ini sejalan dengan semangat MBKM yang mendorong mahasiswa untuk belajar melalui pengalaman nyata dan lintas disiplin.
“Kami percaya bahwa riset bisa menjadi media pembelajaran yang sama kuatnya dengan skripsi konvensional,” ungkap Kepala Program Studi Teknik Informatika Universitas Handayani Makassar.
“Melalui magang riset, mahasiswa tidak hanya mengasah keterampilan akademik, tetapi juga belajar berpikir kritis, berkolaborasi dengan profesional, dan memahami dinamika penelitian di lapangan," tambahnya.
Foto : Sebanyak 8 mahasiswa Program Studi Teknik Informatika dinyatakan lulus setelah menyelesaikan magang riset di dua institusi nasional, yakni Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bandung dan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPN Jatim).
Program ini dilaksanakan dalam jangka waktu beberapa bulan di lembaga mitra, dengan penilaian akhir yang melibatkan laporan riset, presentasi hasil, dan evaluasi dari pembimbing lapangan serta dosen pembimbing internal. Seluruh proses dikembangkan dan disesuaikan dengan kurikulum MBKM yang lebih fleksibel dan kontekstual.
Universitas Handayani Makassar berharap capaian ini dapat menginspirasi mahasiswa lainnya untuk lebih aktif memanfaatkan peluang belajar di luar kampus, serta mendorong institusi pendidikan tinggi lainnya untuk mengadopsi pendekatan serupa demi mendukung kebijakan MBKM dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
“Ini adalah awal dari perubahan paradigma pendidikan tinggi yang lebih terbuka dan relevan dengan kebutuhan zaman. Kami akan terus mengembangkan skema pembelajaran inovatif lainnya untuk mendukung kompetensi mahasiswa secara holistik,” pungkas Ketua Program Studi.