Perlindungan Gajah di TNTN: Suara dari Hutan Riau
0 menit baca
CAMERAJURNALIS.COM, PEKANBARU, RIAU – Suara penuh keprihatinan menggema di hutan Taman Nasional Teso Nilo (TNTN) ketika komunitas lingkungan bersatu untuk menyampaikan pesan penting mengenai perlindungan gajah Sumatera yang terancam punah. Mereka berteriak, “Wahai Bumi, kenapa engkau diam?” sebagai protes terhadap perusakan habitat alami mereka.
Penggundulan hutan dan perampasan lahan semakin mempersulit kehidupan satwa liar di TNTN. Angin segar muncul dari utusan Tuhan yang berupaya menghidupkan kembali alam ini, namun tantangan terus berdatangan. Utusan tersebut sering kali menghadapi stigma negatif, dianggap sebagai pihak yang merusak dan hanya mementingkan diri sendiri, padahal mereka berjuang untuk masa depan ekosistem yang lebih baik.
Akibat konflik manusia dengan alam, gajah-gajah ini terpaksa meninggalkan rumah mereka, berisiko mengalami penderitaan lebih lanjut. “Biarkan kami hidup untuk seribu tahun lagi,” seru aktivis lingkungan sambil menegaskan pentingnya upaya perlindungan agar generasi mendatang juga bisa menikmati keanekaragaman hayati.
Penggiat lingkungan mendesak masyarakat dan pemerintah untuk lebih memperhatikan nasib satwa ini. Rancangan kebijakan yang melindungi habitat gajah serta langkah-langkah pencegahan perlu diintensifkan. “Kami meminta agar para pelaku bisnis mengalihkan perhatian mereka ke wilayah yang tidak mengganggu tempat tinggal kami,” tambah salah satu aktivis.
Kedamaian di bumi ini tergantung pada kesadaran kita akan tanggung jawab terhadap alam. “Jangan adu kekuatan, karena kami percaya bahwa pemilik alam dan isinya akan membela kami.” Suara ini kembali diulang dalam harapan agar kesadaran dan tindakan positif segera terlaksana demi kelestarian gajah dan habitat di TNTN.
Aksi penyelamatan gajah tentu bukan hanya tanggung jawab segelintir orang, melainkan upaya kolektif dari seluruh elemen masyarakat. Dengan harapan akan perlindungan dan keberlanjutan, kita bisa memastikan bahwa hutan dan gajah tetap menjadi bagian dari warisan kita yang berharga.
#SaveGajah
Oleh: Daeng Johan, Pekanbaru, Jumat 27 Juni 2025
