BREAKING NEWS

"Banjir" Bukti Lemahnya Pemko Langsa Atau Kelalaian Dalam Upaya Pencegahan

CAMERAJURNALIS.COM, KOTA LANGSA.ACEH - Menyambut kedatangan tamu bernama  "Banjir" memang tidak sebegitu terkejutnya bagi masyarakat Kota Langsa, karena tamu yang satu ini setiap tahunnya bahkan setahun sampai dua kali datang bertamu di wilayah Kota Langsa. 

Tamu yang satu ini bukan saja anjangsana ke gampong - gampong (desa) di hampir setiap kecamatan, bahkan di pusat kota pun ia kunjungi, juga dijalan - jalan protokol, jalan alternatif bahkan sangkin ramahnya ia pun berkunjung ke lapangan Merdeka dan halaman Pendopo Walikota yang katanya Pendopo kebanggaan masyarakat Kota Langsa itu. 

Pertanyaannya, 1. Apakah masyarakat Kota Langsa bersedia menyambut kedatangan tamu yang bernama "Banjir" tersebut  ? Jawabannya, meski tidak menerimanya dengan tulus namun masyarakat ikhlas dalam artian tidak bisa berbuat apa-apa atau kecuali menerima dengan terpaksa. 

2. Apakah penguasa/pemimpin Kota Langsa juga rela dengan kedatangan si Banjir itu? Jawabannya sudah tentu rela. 
Mengapa demikian  ? Seandainya para pemimpin tidak rela sudah pasti akan mencari solusi yang terbaik untuk mengatasi datangnya Mr. Banjir. Baik dengan memperbaiki drainase, bersihkan bantaran sungai yang penuh dengan lintangan rumpun bambu dan kayu/sampah. Menertibkan halaman toko dan kios yang menutupi parit, atau bila dianggap dinas terkait tidak mampu bisa mendatangkan ahli dari luar (negara kanoha kali). 

Sebagaimana ocehan sebagian warga, Jum'at(05/09/2025) Mereka itu (") mana ada susahnya kalau datang "si Mas Banjir", malah mereka senang karena bisa menghibur diri melihat pemandangan rumah warga yang terendam, mereka bukan lihat warga menderita, tapi melihat sebagai sarana hiburan sembari menyalurkan bantuan ke dapur umum. 

"Kalau kita sikapi, masyarakat tidak butuh bantuan makan didapur umum. Masyarakat butuh ketenangan tanpa ada gangguan kamtibmas, gangguan banjir dan gangguan lainnya. Yang terpenting masyarakat butuh akal sehat yang benar-benar memikirkan bagaimana menanggulangi datangnya banjir dan dampak dari jahatnya sibanjir tersebut yaitu rusaknya perabot rumah tangga, tidak bisa beraktifitas bekerja dan sekolah, penyakit yang bisa saja mewabah. 

Hal ini menjadi sebuah ironi karena berkesan ”membiarkan” masyarakat menghadapi rutinitas ancaman bencana yang datang tiba-tiba.

Sejumlah kawasan di Kota Langsa menjadi langganan banjir setiap kali memasuki musim hujan. Curah hujan ekstrem ditambah dengan buruknya sistem drainase disanyalir menjadi penyebab utama luapan banjir itu. Terus berulangnya rutinitas kejadian ini kian menunjukkan betapa lemahnya upaya mitigasi di Kota Langsa. 

Sebutan wilayah langganan banjir umumnya tersemat pada sejumlah lokasi yang sering kali dilanda banjir. Hampir dapat dipastikan di sejumlah tempat terdapat kawasan – kawasan yang dikenal masyarakat Kota Langsa sebagai wilayah rawan banjir.

Hal ini sejatinya menjadi sebuah ironi karena secara tidak langsung disanyalir menunjukkan kelalaian Pemko dalam perencanaan tata kelola ruang daerah.



(Pewarta : Junaidy)
Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image