Program Presiden Prabowo Tentang Makanan Bergizi Gratis Didapati Kondisi Basi dan Berulat
0 menit baca
CAMERAJURNALIS.COM, ACEH TAMIANG - Program Presiden RI, Prabowa Subianto tentang memberikan Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada para siswa sekolah dianggap oleh khalayak umum sangat baik dan tepat sasaran, namun program yang dianggap sangat mulia itu dinodai dengan ulah oknum pengelola MBG itu sendiri.
Pasalnya makanan bergizi gratis yang dibagikan untuk dimakan para siswa di berbagai sekolah seluruh Kabupaten Aceh Tamiang, didapati "ber bau" dan "basi" serta ber-ulat.
Akibat berbau basi dan ada ulat dalam menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mereka terima, siswa salah satu sekolah dasar (SD) dan Tamam Kanak – Kanak (TK) serta SMP dalam wilayah Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang tidak dimakan.
MBG tersebut dibuang karena makanan yang dibagikan tidak layak konsumsi kondisinya sudah basi dan berulat.
Seperti biasa, petugas pengantar makanan untuk para siswa tiba diwaktu jam istirahat belajar anak. Selanjutnya, makanan langsung dibagikan kepada keseluruh anak-anak tanpa terkecuali.
Akan tetapi, ketika anak-anak siap untuk menyantap makanan, sebahagian dari mereka merasakan ada yang lain dari rasa masakan tersebut, rasanya asam seperti masakan yang telah basi. Tak hanya itu, sayur nya juga tampak berlendir.
Akibatnya, terdengar ucapan dari mulut beberapa anak secara spontan yang menyebut jika makanan agak bau.
Sontak membuat guru yang mendengar langsung memeriksa dan mencicipi makanan anak. Dan ternyata benar sayur itu sudah mulai berubah rasa diduga basi.
Selanjutnya, guru disana segera meminta dan menghimbau para siswa agar tidak memakan makanan tersebut.
Kemudian makanan yang sudah diterima anak-anak itu pun dibuang, sebab makanan sudah tidak layak konsumsi akibat diduga sudah basi.
Informasi kebenaran menu MBG tersebut juga di akui oleh salah satu kepala sekolah.
“Ya Bang. Dari keterangan rekan Guru ada kuah sayur yang sudah kurang enak tapi langsung dibaritahukan ke anak- anak supaya sayur jangan dimakan,” ungkapnya Kepala Sekolah membalas komfirmasi wartawan, Senin (1/9/2025) malam.
Kepala Sekolah tersebut menjelaskan makanan basi tersebut dibagikan kepada siswanya pada Senin, 01 September 2025 siang.
Disinggung dapur MBG mana yang bertanggung jawab mendistribusikan makan untuk anak-anak di sekolah itu, Kepsek mengaku tidak mengetahui jelas.
Ia mengatakan tidak mau menduga-duga meskipun seperti diketahui ada beberapa dapur MBG diseputaran wilayah Kecamatan Karang Baru.
Bahkan kejadian serupa itu sempat menjadi diskusi hangat di WhatsApp group para orang tua anak yang mengetahui peristiwa itu juga terjadi pada sekolah anak mereka.
Para orang tua tampak mulai khawatir, bahkan dari mereka ada yang sempat mengatakan sebaiknya sekolah tidak lagi menerima MBG. Menurut mereka lebih baik anak membawa bekal makanan dari rumah hasil masakan orang tua masing-masing, dan itu lebih terjamin.
Sementara itu, beberapa hari lalu wartawan juga sempat menerima informasi bahwa menu MBG di salah satu SMP di Kecamatan Karang Baru ada temukan ulat.
Akan tetapi, dari informasi yang didapat jika pihak sekolah sudah menyampaikan keluhan tersebut ke pihak pengelola atau dapur MBG terhadap menu yang ditemukan ulat di beberapa paket MBG. Sekolah berharap dan meminta agar kedepannya tidak lagi terjadi kejadian seperti sekarang.
(Junaidy)