BREAKING NEWS

Lokalisasi Sambung Giri Kembali Hidup, Pemerintah Bangka Seakan Tutup Mata

CAMERAJURNALIS.COM, BANGKA — Aroma malam di kawasan Sambung Giri, Desa Merawang, Kabupaten Bangka, kini kembali ramai. Di balik gemerlap lampu-lampu rumah yang berderet di Jalan Pendam Cina, geliat aktivitas prostitusi seolah hidup kembali tanpa kendali. Kawasan yang sempat ditutup belasan tahun silam kini seakan berdenyut lagi, seolah hukum dan moral hanya jadi penonton.

Dari pantauan tim media pada Senin (3/11/2025) malam, tampak sejumlah perempuan berpakaian minim berdiri di depan rumah, menawarkan jasa kepada pria yang lalu lalang. Dari belasan rumah yang beroperasi, masing-masing disebut-sebut menampung lebih dari sepuluh pekerja seks komersial (PSK), kebanyakan bukan warga asli Bangka.

“Tempat ini buka hampir tiap malam, bang. Setiap lewat pasti rame,” ujar salah satu pengunjung yang enggan disebutkan namanya, sembari menegaskan bahwa kawasan tersebut sudah lama jadi tempat langganan sebagian warga luar kota.

Padahal, pada tahun 2007, pemerintah Kabupaten Bangka sempat menutup dua lokalisasi besar, termasuk Sambung Giri, untuk memutus rantai prostitusi dan mencegah tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Namun kenyataannya, sejak 2024, tempat ini kembali beroperasi, seolah penegakan hukum kehilangan arah dan pengawasan hanya tinggal slogan.

Menjual atau memperdagangkan perempuan dengan dalih hiburan malam jelas melanggar Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang. Dalam pasal tersebut ditegaskan, siapa pun yang terlibat dapat dijerat hukuman berat karena memperdagangkan manusia demi keuntungan pribadi.

Pemerintah Kabupaten Bangka bersama PJ Bupati dan Kapolres Bangka diharapkan segera turun tangan. Penutupan total dan pemulangan para PSK ke daerah asalnya menjadi langkah mendesak agar praktik ini tak terus menodai wajah sosial dan moral masyarakat Bangka.

Sementara itu, Vinott selaku pengurus lokalisasi Sambung Giri tidak memberikan tanggapan saat dikonfirmasi tim media melalui pesan WhatsApp. Hingga berita ini diterbitkan, belum ada klarifikasi resmi dari pihak pemerintah maupun aparat penegak hukum terkait aktivitas prostitusi yang kembali subur di kawasan tersebut. (*)
Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image