Rintihan Wali Murid : Pak Walikota Perlengkapan Sekolah Anak Kami Telah Tiada Mohon Kebijakannya
CAMERAJURNALIS.COM, KOTA LANGSA.ACEH - Musibah banjir yang melanda Aceh dan Sumatera bukan saja meluluh lantakkan harta benda juga banyak juga korban jiwa, tidak terkecuali di kota Langsa khususnya.
Walikota Langsa paska tragedi banjir telah berupaya menyisihkan Anggaran Pendapatatan Belanja Kota (APBK) berupa bantuan tunai Rp, 200.000 dan bantuan beras sebanyak 10 kg beras (secara merata, kaya atau miskin semua dapat). Dalam hal ini masyarakat Kota Langsa sangat terbantu dan terasa mengurangi beban paska banjir melanda tersebut.
Namun mungkin sepertinya ada yang terlupakan bagi pemerintah kota. Para siswa (pelajar) yang masih mengecap pendidikan baik di tingkat PAUD/TK, SD, SLTP dan SLTA, banyak diantara mereka yang kehilangan perangkat atau alat sekolahnya seperti seragam sekolah, buku sekolah, dan alat tulis lainnya. Oleh karenanya para orang tua siswa berharap dan bermohon agar Pemerintah Kota dalam hal ini Walikota Langsa dapat membantu perlengkapan sekolah dimaksud.
Sebagaimana VISI dan Misi serta Program UNGGULAN "LANGSA JUARA" Salah satunya "Peningkatan Kualitas SDM: Meningkatkan pendidikan, kesehatan, dan kompetensi sumber daya manusia agar berdaya saing, beriman, dan berakhlak mulia"
Menyikapi penyampaian beberapa wali siswa/wali murid kepada awak media ini, kami seluruh orang tua murid pasca banjir ini sangat bingung, terutama masalah pendidikan anak kami. Jangankan perlengkapan sekolah bahkan harta benda lainnya pun habis hanyut dan hancur terendam air yang mana saat ini dalam masa ujian sekolah, jadi bagaimana anak kami mau sekolah dan mengikuti ujian, sementara alat sekolahnya tidak ada lagi,
Minggu(07/12/2025)
Oleh karenanya kami berharap dan bermohon kebijakan pak Walikota untuk mencari solusi dan jalan keluarnya. Mungkin pak Wali dapat memflotkan dana untuk membantu perlengkapan sekolah terutama alat tulis (buku), atau melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
"Tolonglah pak Wali, kami sudah habis segala-galanya namun jangan sampai habis pula harapan kami atas pendidikan dan masa depan anak kami", harap mereka (orang tua murid) dengan mimik iba.
(Junaidy)
