Aksi Protes Gadjah Puteh: Copot Region Head PTPN IV Regional 6 Beserta Jajaran Manajemen
0 menit baca
CAMERAJURNALIS.COM, KOTA LANGSA. ACEH - Aksi protes LSM Gadjah Puteh yang menuntut pencopotan Region Head PTPN IV Regional 6 di Aceh bukan ta pa alasan.
LSM Gadjah Puteh mengecam keras kinerja PTPN IV Regional 6 yang dinilai eksploitatif dan tidak berpihak pada masyarakat lokal Aceh.
- LSM Gadjah Puteh mendesak pencopotan Region Head PTPN IV Regional 6 beserta seluruh jajaran manajemennya karena dinilai gagal total dalam menjalankan tugas dan fungsi perusahaan, serta mengabaikan aspek sosial dan keadilan bagi masyarakat lokal di Aceh.
Sejumlah persoalan serius mengemuka dan menjadi dasar tuntutan pencopotan tersebut, antara lain:
Abainya para direksi dalam merespons konflik sosial yang telah berlangsung lama antara perusahaan dan masyarakat di sekitar kebun.
Pelepasan Hak Guna Usaha (HGU) yang tidak berpihak pada kepentingan masyarakat dan fasilitas umum seperti untuk rumah ibadah, rumah sekolah dan puskesmas. Bahkan cenderung merampas tanah yang secara adat dan historis merupakan milik masyarakat Aceh.
Bahkan mobil operasional milik peringgi masih menggunakan pelat luar daerah bukan BL. Rekrutmen tenaga kerja PKWT diduga sarat KKN.
Dominasi vendor oleh kelompok luar daerah, khususnya dari Medan, yang ditengarai menutup peluang bagi pengusaha lokal Aceh untuk terlibat dalam kegiatan usaha dan pengadaan di kebun-kebun yang secara geografis sepenuhnya berada di wilayah Aceh.
“Ini bukan sekadar kelalaian administratif, tapi bentuk nyata dari kolonialisasi ekonomi modern. Kebun-kebun itu berada di atas tanah Aceh, namun rakyat Aceh hanya menjadi penonton dan korban,” tegas Sayed Zahirsyah, Direktur Eksekutif Gadjah Puteh dalam pernyataan resminya.
Lebih lanjut, Gadjah Puteh mendesak pemerintah pusat, khususnya Kementerian BUMN, untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan operasional PTPN IV Regional 6. Apabila tidak ada langkah cepat dan konkret, maka Gadjah Puteh bersama elemen masyarakat sipil akan menggalang aksi solidaritas yang lebih luas demi menuntut keadilan.
(Junaidy)