BREAKING NEWS

IPSI Sampang Bantah Kronologi KONI – Wujud Ketidaksiapan atau Pembenaran?

 


SAMPANG – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Sampang memberikan klarifikasi terkait polemik tidak disertakannya cabang olahraga (cabor) pencak silat pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025.




Wakil Sekretaris KONI Sampang, Moh. Yusuf, menyampaikan bahwa pihaknya tidak memiliki niat untuk menganaktirikan salah satu cabor. Ia menyatakan bahwa KONI telah melakukan komunikasi dengan pihak Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Sampang, namun menurutnya, IPSI saat itu belum siap untuk mengikuti proses pendaftaran.




“Pendaftaran Porprov kali ini sudah menggunakan sistem online, bukan manual lagi, dan memiliki tenggat waktu tertentu. Ketika waktu pendaftaran sudah ditutup, baru dari pihak IPSI menyampaikan konfirmasi ingin ikut. Ya tidak bisa, mas,” ujar Yusuf, yang akrab disapa Bang Ucup.




Lebih lanjut, Yusuf menjelaskan bahwa KONI hanya bertindak sebagai fasilitator, sementara keputusan akhir berada di tangan panitia Porprov Jawa Timur. “Kalau mau menyampaikan keberatan, silakan langsung ke panitia Porprov. Kami hanya peserta dan memfasilitasi cabor yang ingin ikut serta,” tegasnya.




Ia juga menyinggung keterbatasan anggaran KONI Sampang yang hanya menerima hibah sebesar Rp1,7 miliar. “Coba bandingkan dengan Kabupaten Bangkalan yang sudah dapat Rp4,5 miliar dana murni. Kita masih jauh,” keluhnya.




Sementara itu, Sekretaris Umum IPSI Sampang, Syaiful Arif, S.E., M.Pd., membantah pernyataan yang disampaikan oleh pihak KONI.




Menurut Syaiful, pemanggilan yang dilakukan oleh KONI terjadi setelah tanggal penetapan seleksi dan Kejurda, sehingga tidak memungkinkan bagi IPSI untuk mengubah jadwal yang sudah disusun sebelumnya.




“Kalau memang KONI sudah memanggil kami beberapa kali, tolong tunjukkan kapan saja tanggalnya. Kita bisa duduk bareng kalau ada itikad baik. Tapi jangan seolah-olah kami yang lalai, itu justru membuat situasi makin tidak nyaman,” ujar Syaiful.




Kedua pihak diharapkan dapat segera duduk bersama guna mencari solusi terbaik agar tidak terjadi miskomunikasi di kemudian hari dan demi kemajuan olahraga di

 Kabupaten Sampang.




Hoiri 




Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image