Setahun Pemerintahan Prabowo: Lapangan Kerja Naik 3 Kali Lipat, Investasi Naik 2,5 Kali
CAMERAJURNALIS.COM, JAKARTA — Peningkatan lapangan kerja di satu tahun pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto naik hingga 3 kali lipat, yaitu sebanyak 665 ribu. Angka tersebut menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan periode awal pemerintahan sebelumnya yang hanya di bawah 200 ribu lapangan kerja per kuartal.
Hal itu disampaikan Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso dalam acara "1 Tahun Prabowo–Gibran: Optimism on 8% Economic Growth" yang digelar di JS Luwansa Hotel & Convention Center, Jakarta, Kamis (26/10).
“Dari sisi capaian kualitatifnya, berbagai ukuran mengenai masalah penciptaan lapangan kerja, kuartal 2 kemarin mampu menciptakan 665 ribu. Dan saya kira ini kalau dibandingkan 5 tahun lalu yang di angka sekitar 220.000 ini juga 3 kali lipat. Artinya kalau disimpulkan di masa 1 pemerintahan ini capaian realisasi investasi baik dari sisi kuantitatif maupun kualitatif, luar biasa bahkan double digit. Namun yang paling penting adalah bagaimana kita terus mendorong peran investasi ini menjadi motor utama untuk pertumbuhan ekonomi kita,” ujar Susiwijono.
Disisi lain, Susiwijono mengatakan kuantitas investasi juga menunjukkan peningkatan hingga 2,5 kali dibandingkan kondisi 5 tahun yang lalu. Pencapaian ini menunjukkan arah investasi yang semakin inklusif dan merata.
“Kalau kita lihat tadi dari sisi capaian investasi selama 1 tahun pemerintahan ini, dari sisi capaian kuantitatif tadi sudah kami sampaikan terjadi peningkatan yang sangat signifikan dan luar biasa. Baru terjadi sekarang, kalau kita bandingkan dengan 5 tahun yang lalu di awal-awal 2021 itu masih di angka 200 triliun, sehingga ini dari sisi kuantitatif kenaikannya cukup luar biasa, (sekitar) 2,5 kali sejak 5 tahun yang lalu,” ucapnya.
Lebih lanjut, Susiwijono menegaskan pemerintah akan mendorong investasi dan memastikan bahwa manfaat dari pertumbuhan ekonomi dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, Indonesia dapat mencapai Produk Domestik Bruto (PDB) yang lebih tinggi dan lebih merata di masa depan.
“Namun yang paling penting adalah bagaimana kita terus mendorong peran investasi ini menjadi motor utama untuk pertumbuhan ekonomi kita. PDB kita, PMTB-nya sekitar 28% memang masih paling tinggi adalah spending konsumsi rumah tangga. Namun ke depan saya kira investasi ini akan selain berkontribusi positif untuk PDB, multipplier effect-nya akan ke berbagai sektor,” tegasnya.
Susiwijono mengungkapkan investasi menjadi kunci utama untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi nasional hingga mencapai target 8 persen.
“Karena itu, saya-saya kira sangat tepat ke depan untuk mencapai 8% kita perlu terus menjadikan investasi sebagai motor utama penggerak perekonomian nasional kita,” jelasnya.