Publik Soroti Dugaan Tukar Guling Kasus, GASI Tekankan Pentingnya Penegakan Etik Polisi
CAMERAJURNALIS.COM, SAMPANG – Isu dugaan adanya “tukar guling kasus” yang dikaitkan dengan salah satu perwira di Polres Sampang menjadi perhatian publik. Informasi tersebut mencuat setelah beredar kabar terkait penanganan dua perkara berbeda yang diduga melibatkan pihak internal kepolisian dan seorang warga berinisial NA, asal Pengarengan, Sampang.
Berdasarkan informasi yang beredar, kasus tersebut berawal dari laporan dugaan tindak asusila terhadap NA. Isu ini sempat ramai di media sosial setelah disebutkan adanya pertemuan antara NA dan oknum perwira di salah satu perumahan di wilayah Sampang. Namun, pihak kepolisian menyebut bahwa NA telah memberikan klarifikasi bahwa kabar tersebut tidak benar.
“Sudah ada klarifikasi dari NA (pihak yang disebut dalam isu tersebut) bahwa informasi itu tidak benar,” ujar salah satu anggota Polres Sampang yang enggan disebut namanya, Rabu (23/10/2025).
Meski demikian, muncul berbagai pandangan dari masyarakat karena NA diketahui juga sedang berhadapan dengan proses hukum lain yang ditangani Unit Tipidkor Polres Sampang, atas laporan dari mantan suaminya. Kondisi ini kemudian menimbulkan dugaan di kalangan publik bahwa terdapat hubungan antara dua perkara tersebut.
“Seolah ada kesepakatan diam-diam antara kedua pihak,” ujar salah satu narasumber yang enggan disebut namanya.
Dalam audiensi dengan Gabungan Aktivis Sosial Indonesia (GASI), AKP Darussalam menyampaikan bahwa pihak Propam Polres Sampang belum melakukan penyelidikan lebih lanjut karena belum ada pelapor resmi.
“Tidak ada pelapor, Propam tidak bisa melakukan penyelidikan. SOP-nya seperti itu,” ujar Darussalam.
Pernyataan itu mendapat tanggapan dari GASI. Menurut perwakilan GASI, Propam tetap memiliki kewenangan melakukan penelusuran internal jika ada informasi yang berkembang di publik dan menyangkut nama baik institusi.
“Harusnya Propam bisa menelusuri untuk memastikan tidak ada pelanggaran etik,” ujar salah satu aktivis GASI.
GASI juga mendorong agar Propam Polres Sampang dan Polda Jawa Timur menindaklanjuti isu ini secara transparan dan profesional, guna menjaga kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum.
Kasus ini kini menjadi sorotan publik. Sejumlah aktivis sosial berharap agar seluruh pihak yang disebut dalam isu tersebut mendapatkan proses pemeriksaan secara objektif dan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.
(Tim)


